Review Network: Kisah Tragis Dunia Jurnalistik


Koko Thread - Bener-bener terkesima dengan film ini. Walaupun "umurnya" udah 45 tahun, topiknya masih terasa segar untuk dinikmati. Menceritakan seorang pembawa berita yang karirnya udah menurun dan merencanakan aksi bunuh diri yang akan ditayangkan di televisi secara live. Film ini disutradari oleh Sidney Lumet dan dibintangi oleh Faye Dunaway, Peter Finch, William Holden, Robert Duvall, dan Beatrice Straight.


My thoughts:
Pas tahu premisnya, w pikir ya udah abis mengumumkan bakal bundir paling dipecat abis itu ga jadi bundir, jatuh miskin atau nanti nekat lah. TAPI BUKAN ITU YANG TERJADI. Inilah spesialnya film Network. Dia bisa masukin beberapa permasalahan dan mengembangkannya di dalam satu judul film and it worked. Film ini bukan hanya tentang “media” atau “jurnalistik”, tapi juga industri pertelevisian secara keseluruhan, kehidupan di balik seorang jurnalis, kritik ke media, isu religi, politik, rasisme, demokrasi, sikap satir ke negara sendiri, teroris, sampai minyaknya Arab Saudi dibawa-bawa.

Akting para aktor juga bagus banget. Ambisius, perfeksionis, dan rapuh. Ditambah dialognya yang tajam, kuat, dan berisi sekaligus mengandung unsur komedi bikin penonton sulit memalingkan wajah dari layar. Aspek-aspek tersebut berhasil menjadikan film ini “serius” sekaligus “menghibur”. Keren banget! Dialog yang paling nampol adalah, “Tidak ada Amerika. Tidak ada demokrasi. Yang ada hanya IBM, dan ITT, dan AT&T, dan DuPont, Dow, Union Carbide, dan Exxon.” Anjir, ga? lmao.

Network (photo by Goomba Stomp)

WARNING SPOILER:
W kaget sih akhirnya bakal muncul teroris yang bakal nembak si pembawa berita, padahal udah capek-capek jadi The New Propet yang Tuhannya adalah CEO dari CCA alias bos dari bosnya lmao. Pada dasarnya, film ini ngejek acara televisi yang paling diminati adalah acara yang bahas kontroversi, bukan acara yang "bermanfaat." Film ini juga menyindir industri pertelevisian yang “kotor” yang selalu mengejar rating, popularitas, dan tentu saja uang. Ya balik lagi, ini adalah “bisnis” di bidang jurnalistik, jadi lakukan apapun demi uang walau itu hal kontroversial. Udah gitu semua orang juga menyukai hiburan yang “menyimpang”.

Nilai:
9/10
Endingnnya sumpah lah, unexpected.

Comments